Sunday, November 1, 2009

Kasih DIA. Cinta dia. Sayang kamu. (I)

Dengan nama ALLAH yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Engkau Tuhan sekalian alam
Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyanyang
Yang Menguasai Hari Pembalasan
Kepada-Mu kami sembah dan kepada-Mu kami memohon pertolongan
Tunjukkanlah kami jalan yang lurus
Jalan-jalan yang Engkau anugerahkan nikmat
Bukan jalan orang-orang yang Engklau murkai
Dan bukan jalan orang-orang yang sesat…

Perkenankanlah~

Tasbih cintaku telah terhenti…
membawa ayat-ayat cinta jauh dari hati…
Dan demi kasih-Nya Aku rela melepaskan…
kerana aku tahu aku bukan untuknya…
Dalam sujud,
kan ku temui diri-Nya…
kekasih agung…
untuk kesekian kali aku rindui lagi…
.

*****
Gerimis senja datang lagi bersama bayu sepi dihati. Dia menyentuh lembut mutiara murah berjuntai di pipi. Sayu.
Kata pujangga, ‘’ yang patah tumbuh, yang hilang berganti.’’
Arghh!! Kau tu pujangga saja! Kau apa tau tentang aku??? apa kau pikir yang tumbuh tu sama? yang berganti tu serupa??! Jerit batinnya.
Seperti bodoh dia mencela Si Pujangga yang setiap bait madah darinya berbunga-bunga. Sedangkan dirinya siapa? Langsung tidak ternama seperti Si Pujangga yang boleh disanjung dan dibangga-dibangga!

Sudah lama bayu malam tak bertandang..
Menyapa membisikkan kata rindu untukku..
Malamku bertemankan sepi di tangkai hati…
Sepi dan sepi sendiri…
Kelam tak bererti…
Bayu sepi itu hadir mendayu..
Mengalunkan kata rindu tak berlagu…
Sendu dalam syahdu…


Dia menatap dada langit nan biru bersama kepulan putih awan bak gula kapas. Tenang. Mega. Sang suria galak melempiaskan cahayanya taat menjalankan amanat Pencipta untuk menerangi seluruh alam bumi. Nostalgia pertemuan bersama kamu menggamit kembali. Indah dan segar. Manis sekali saat itu.. subhanallah..dalam diam dia bertasbih memuji Pencipta, memuja zat Yang Maha Kuasa.
Penanya galak menari -nari diatas hamparan warkah kumal putih bersih itu. mencoretkan madah-madah dari hati untuk diabadikan menjadi diari peneman setiap detik sepi.

Laskar hidup penuh kenangan
Indahnya pertemuan dalam berteman
Waktu tetap inginkan perpisahan
Dengan hati ini berat melepaskan
Namun hati ini tetap merelakan
Sentiasa mengabadi indahnya kenangan
Biarpun dirimu jauh berdampingan
Sungguh…..
Dirimu tetap di hatiku.


Hadir kamu tidak dia pinta. Kamu ketuk sukmanya saat dia dalam gelita. Tercari-cari cahaya cinta Sang Pencipta.. lalu.. kamu pergi tanpa kata untuk dia. Saat dia masih lagi tergapai-gapai dalam mencari kasih hakiki Si DIA.

Kenapa??

Kenapa singgah kalau tak masuk kedalam hatinya?

Hm… hadir kamu tak dia undang. Jadi kenapa pergimu hendak dia halang?? Desis hati kecilnya.

Dia sendiri benci! Persoalan hanya tinggal persoalan.. dan terkadang, bahkan acap kali saja soalan akan dijawab dengan soalan! Tak paham. Sangat tak paham.

Buat yang kesekian kalinya, fikirannya terus terpasung. Wajah kamu hadir lagi mencuit kamar memorinya. Iktisar saat-saat bahagia datang bertandang jua. Detik itu dia dapat merasai harumnya narwastu peribadi kamu.

Ah,indahnya!Tapi… siapa dia untuk bergandingan dengan kamu?? Layakkah dia menggamit keindahan itu tanpa keizinan kamu? Siapa dia?? Dan kamu…….

No comments:

Post a Comment